click here!!

Friday, October 1, 2010

Heraclius (Hercules) Dan Kerasulan Nabi Muhammad SAW...(Siri 2)

........................Sambungan.

Heraclius, "Pernahkah kamu berperang dengannya?"

Jawabku, "Pernah."

Heraclius, "Bagaimana peperangan itu?"

Jawabku, "Kami kalah dan menang silih berganti. Dikalahkannya kami dan kami kalahkan pula dia."

Heraclius, "Apakah yang diperintahkannya kepada kamu sekelian?"

Jawabku, "Dia menyuruh kami menyembah Allah semata-mata, dan jangan mempersekutukan Nya. Tinggalkan apa yang diajarkan nenek moyangmu! Disuruhnya kami menegakkan solat, berlaku jujur, sopan (teguh hati) dan mempererat persaudaraan."

Kata Heraclius kepada jurubahasanya, "Katakan kepadanya (Abu Sufyan), saya tanyakan kepadamu tentang turunannya (Muhammad), kamu jawab dia bangsawan yang tinggi. Begitulah rasul-rasul yang terdahulu, diutus dari kalangan bangsawan tinggi kaumnya."

Saya tanyakan, "Adakah salah seorang di antara kamu yang pernah mengumandangkan ucapan sebagai yang diucapkannya sekarang?"

Jawabmu, "Tidak!"

Kalau ada seseorang yang pernah mengumandangkan ucapan yang diucapkannya sekarang, nescaya aku katakan, "Dia meniru-niru ucapan yang diucapkan orang dahulu itu."

Saya tanyakan, "Adakah di antara nenek moyangnya yang menjadi raja?"

Jawabmu, "Tidak ada!"

Kalau ada di antara nenek moyangnya yang menjadi raja, nescaya ku katakan, "Dia hendak menuntut kembali kerajaan nenek moyangnya."

Saya tanyakan, "Adakah kamu menaruh curiga kepadanya bahawa dia dusta, sebelum ia mengucapkan apa yang diucapkannya sekarang?"

Jawabmu, "Tidak!"

Saya yakin, dia tidak akan berdusta terhadap manusia apalagi kepada Allah.

Saya tanyakan, "Apakah pengikutnya terdiri dari orang-orang mulia ataukah orang-orang biasa?"

Jawabmu, "Orang-orang biasa"

Memang, mereka jualah yang menjadi pengikut rasul-rasul.

Saya tanyakan, "Apakah pengikutnya makin bertambah banyak atau makin kurang?"

Jawabmu, "Mereka bertambah banyak."

Begitulah halnya iman hingga sempurna.

Saya tanyakan, "Adakah di antara mereka yang murtad kerana benci kepada agama yang dipeluknya, setelah mereka masuk ke dalamnya?"

Kamu jawab. "Tidak"

Begitulah iman, apabila ia telah mendarah daging sampai ke jantung hati.

Saya tanyakan, "Adakah ia melanggar janji?"

Kamu jawab, "Tidak."

Begitulah juga segala rasul-rasul yang terdahulu, mereka tidak suka melanggar janji.

Saya tanyakan, "Apakah yang disuruhkannya kepada kamu sekelian?"

Kamu jawab, "Ia menyuruh menyembah Allah semata-mata, dan melarang
mempersekutukanNya. Dilarangnya pula menyembah berhala, disuruhnya menegakkan solat, berlaku jujur dan sopan (teguh hati)."

Jika yang kamu terangkan itu betul semuanya, nescaya dia akan memerintah sampai ke tempat aku berpijak di kedua telapak kakiku ini. Sesungguhnya aku telah tahu bahawa ia akan lahir. Tetapi aku tidak mengira bahawa dia akan lahir di antara kamu sekelian. Sekiranya aku yakin akan dapat bertemu dengannya, walaupun dengan susah payah aku akan berusaha datang menemuinya. Kalau aku telah berada di dekatnya, akan ku cuci kedua telapak kakinya.

...............................bersambung.

No comments:

Post a Comment